Cara “Murah” Membangun Branding Untuk Usahamu

Tidak ada yang mustahil untuk kamu melakukannya dengan dana terbatas. Percayalah.

Allen Herlambang Julizar
8 min readDec 28, 2019
Photo by bruce mars from Pexels

Saya banyak sekali melihat banyak bisnis kecil dan menengah menghadapi tantangan dari perusahaan yang jauh lebih besar dan mapan, terutama dalam hal branding. Bahkan dengan segala sumber daya yang dimiliki perusahaan besar, membangun branding adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan, apalagi dengan bisnis kecil dan menengah milikmu. Membangun branding adalah hal yang sepertinya sangat menantang sekali karena dana dan sumber daya manusia yang sangat terbatas bukan?

Kamu sebagai pemilik bisnis, mungkin akan berpikir bahwa membangun brand adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan ketika kamu sudah memiliki uang banyak. Tapi pada kenyataannya, tidak masalah seberapa banyak uang yang kamu miliki saat ini dalam bisnismu.

Ada beberapa hal yang saya pelajari dalam membangun sebuah brand yaitu, tidak peduli seberapa kecilnya bisnis yang kamu miliki sekarang, kunci untuk membangun brand yang bagus adalah dengan membentuk brand yang memorable dan soal menjaga konsistensi brand yang kamu bentuk. Ketika kamu sudah membentuk sebuah identitas brand yang memorable, kamu harus mempertahankan konsistensi brandmu tersebut.

Konsistensi adalah kunci membangun branding yang bagus.

Ada banyak cara untuk membuat brandmu menonjol, dan dalam jangka panjang akan sangat membantu bisnismu meraup pangsa pasar yang besar dan dikenal secara luas. Berikut beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk membangun brandmu dari awal:

1. Tentukan identitas brandmu

Satu hal yang selalu saya tekankan tentang branding adalah, ini bukan hanya sekedar soal membuat logo dan memasangnya di website bisnis atau kartu nama bisnismu. Branding adalah soal karakter dan nilai yang ingin kamu berikan kepada konsumenmu.

Brandingmu akan memperlihatkan siapa bisnismu, misi dan visi apa yang kamu percayai dalam menjalankannya, bagaimana kamu memperlakukan konsumenmu, bagaimana tampilan visual dan pengalaman konsumen berinteraksi dengan segala hal dalam bisnis yang kamu jalankan.

Jadi, sebelum kamu memulai hal yang bersifat lebih “taktis” dalam strategi membangun brandmu (seperti membuat logo), kamu sangat perlu untuk meluangkan waktu untuk memahami dengan jelas siapa kamu sebagai perusahaan atau bisnis.

Kamu bisa memulainya dengan membuat beberapa pertanyaan untuk kamu jawab, seperti:

  1. Jika saya hanya memiliki tiga kata saja untuk mendeskripsikan bisnis saya, kira-kira apa saja?
  2. Seperti apa saya ingin brand ini dikenal secara luas?
  3. Mengapa saya ingin membuat bisnis ini? Apa nilai yang bisa saya berikan?
  4. Perbedaan apa yang bisa saya berikan di industri yang ingin saya jalankan?

Semakin jelas kamu menggali berbagai pertanyaan mengenai brand yang ingin kamu bangun, semakin baik pula kamu akan mampu menyuntikkan jawaban-jawaban tersebut kedalam nilai brand yang kamu dirikan, dan hasilnya akan semakin memperlihatkanmu sebagai brand yang menonjol dimata konsumen.

2. Gali siapa konsumen yang ingin kamu sasar

Hal ini mungkin terdengar jelas, tapi masih banyak sekali bisnis yang terlalu fokus pada menggali tentang siapa mereka, produk dan jasa apa yang bisa mereka tawarkan, dan berbagai hal lainnya tentang diri mereka sendiri hingga mereka lupa: siapa konsumen yang harus mereka sasar?

Luangkan waktu untuk mendefinisikan siapa target konsumenmu. Siapa mereka? Berapa umurnya? Ada dikota mana mereka? Bagaimana tingkat kesejahteraannya? Kapan mereka menggunakan produk atau jasamu?

Banyak yang hal perlu kamu gali mengenai konsumenmu. Ketika kamu tahu siapa target pasarmu, kamu dapat menggunakannya untuk memandu dalam membangun strategi brandingmu. Hasilnya adalah kamu akan bisa membangun brand yang benar-benar terhubung dengan konsumenmu.

3. Buatlah “resep rahasia” brandmu

Photo by Noelle Otto from Pexels

Apa pun bisnismu, kemungkinan besar adalah, sudah ada perusahaan lain yang melakukan hal yang sama denganmu. Jadi, jika kamu ingin bisnismu terlihat menonjol, kamu perlu mencari tahu apa yang membuatnya berbeda dan menonjol.

Hal yang membuat bisnismu berbeda dari pesaingmu disebut UVP atau Unique Value Proposition. UVP adalah apa yang membuat brandmu istimewa dimata konsumen; itulah yang membuat mereka memilih perusahaanmu untuk berbisnis daripada dengan pesaingmu— dan UVP harus dimasukkan ke dalam setiap bagian dari strategi branding yang kamu buat.

UVP yang kamu buat tidak harus menjadi sesuatu yang sangat spektakuler atau sangat berteknologi tinggi. Apakah kamu akan menggunakan produk organik dan terbaik yang pernah ada? Apakah kamu memberikan layanan konsumen terbaik di bisnis ini? Apakah bisnis keluargamu telah melayani masyarakat selama beberapa generasi? Apa pun itu, cari tahu apa yang membuat bisnismu menonjol — dan bangun UVP itu langsung ke dalam identitas brand kamu.

4. Bangun identitas visual brand kamu

Setelah kamu menentukan untuk membuat brand seperti apa, siapa konsumenmu, apa yang membuat brand kamu berbeda, ini waktunya untuk menerjemahkannya kedalam bentuk identitas visual brand.

Berikut beberapa hal yang kamu butuhkan untuk membangun tampilan dan nuansa brand kamu:

  1. Brand style guide. Sebelum kamu mulai untuk mendesain, penting untuk mengetahui detail dari strategi brand kamu, seperti palet warna yang ingin kamu gunakan, font, do’s and don’ts dari desain brand kamu. Brand style guide adalah cara yang baik untuk mengorganisir detail-detail tersebut, dan membantu kamu, desainermu, dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan brandmu untuk tetap berada pada jalan yang telah kamu tentukan dari awal, agar tercipta brand yang kamu inginkan.
  2. Logo. Ibaratnya, logo adalah wajah dari brand kamu. Hal inilah yang akan pertama kali dilihat oleh calon konsumenmu, dan logo inilah yang akan merepresentasikan rasa, nuansa, hingga pengalaman dan kebanggaan yang timbul disetiap benak konsumen tentang suatu brand ketika mereka melihatnya. Logo adalah aset visual yang paling erat terkait dengan brand, dan logo adalah hal pertama yang harus kamu desain karena akan bertindak sebagai titik lompatan untuk kamu membuat aset desain lainnya seperti website, kartu nama, dan lainnya.
  3. Kartu nama. Jika kamu membuat sebuah bisnis, penting untuk membuat kartu nama bisnismu yang sesuai dengan aset desain yang telah kamu buat.
  4. Website. Ibaratnya, website adalah “properti” digitalmu. Ketika orang melihat website dari bisnismu, desain dan nuansanya harus konsisten dengan tampilan brandmu secara keseluruhan.

Tergantung dari bisnis kamu sendiri, mungkin kamu akan memerlukan aset branding tambahan seperti kop surat. Tapi satu hal yang sangat penting untuk kamu ingat adalah:

Tidak peduli dimanapun dan kapanpun konsumen melihat semua aset brand kamu, entah itu media sosial, toko fisik, website, produk, dan lainnya, pengalaman dan nuansa yang kamu berikan haruslah konsisten.

Jika kamu tidak bisa membuat desain brand kamu konsisten, kamu akan membingungkan konsumen — dan pada akhirnya kamu akan kehilangan mereka sebagai potensi pasar yang bisa kamu garap.

5. Bangunlah brand kamu sebagai “ahlinya” di segmen spesifik yang kamu tuju

Cara membangun branding
Photo by Moose Photos from Pexels

Sebagai bisnis yang baru berjalan atau beberapa tahun berjalan, kamu sangat mungkin tidak memiliki dana besar untuk beriklan. Tapi tenang, kamu tidak perlu membuang uang banyak untuk bisa dilihat oleh jutaan calon konsumen. Ada cara yang lebih mudah, lebih baik, dan lebih terjangkau untuk membuat brand kamu dikenal diluar sana — dan ini disebut content marketing.

Content marketing bisa kamu aplikasikan pada banyak hal dan dalam berbagai level. Pertama, kamu bisa menggunakannya untuk menunjukkan bahwa kamu adalah sebagai pakarnya di industri yang kamu jalankan, dan dengan membangun citra bahwa kamu sebagai ahli atau pakar disuatu bidang spesifik, akan membuat konsumenmu percaya terhadap brandmu.

Ketika waktunya datang bagi mereka memilih perusahaan untuk diajak berbisnis, brand kamu kemungkinan besar akan menjadi tempat pertama yang mereka tuju.

Kedua, content marketing adalah strategi yang hebat untuk kamu, karena dengan membangun content marketing yang baik akan memberikan kesempatan untuk memperkuat branding dari perusahaanmu. Dengan membangun brand voice yang kuat di content marketingmu, hal itu akan semakin memperkokoh siapa perusahaanmu dimata konsumen, yang pada akhirnya akan semakin memperkuat pula hubungan konsumen dengan brandmu.

Ketiga, mungkin kamu bertanya kenapa content marketing adalah hal yang sangat efektif untuk bisnis kecil menengah? Karena sangat terjangkau! Bahkan ketika kamu memiliki dana yang sangat terbatas, kamu masih sangat bisa menggunakan strategi content marketing.

Kuncinya dalam membangun content marketing yang baik adalah, buatlah konten yang tepat. Kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu, tentang segala pertanyaan yang sering terbersit dipikiran konsumen yang ingin kamu sasar ketika mereka akan membeli sebuah produk atau jasa — dan buatlah konten yang mampu menjawab semua pertanyaan tersebut.

Jadi, contohnya adalah kamu memiliki sebuah toko roti, dan setelah beberapa waktu kamu melakukan riset, kamu menyadari ternyata kebanyakan konsumenmu memiliki keinginan untuk mencari resep dan panduan untuk membuat roti sendiri.

Dari situ, kamu bisa membuat branded blog yang berisi artikel atau video yang menguraikan cara dasar membuat roti sendiri dirumah, ilmu sains dibalik pembuatan roti, bagaimana membuat kerak roti yang sempurna, dan sebagainya.

Konten-konten yang mampu menjawab pertanyaan tersebutlah yang mampu memberikan nilai sangat besar kepada konsumenmu, dan ketika suatu waktu mereka membutuhkan bahan dasar untuk membuat roti, atau membeli rotinya sendiri, brandmu lah yang akan selalu mereka ingat.

Poinnya adalah, sangat banyak sekali informasi tersebar di segmen industri dan pasar yang kamu tuju. Jika kamu bisa memberikan nilai tambah dan membantu menjawab pertanyaan dari konsumenmu, kamu akan mampu membangun rasa percaya terhadap mereka, dan kepercayaan tersebut akan menjadi sebuah bisnis yang bisa kamu garap.

6. Jadilah superhero untuk konsumenmu

Photo by ELEVATE from Pexels

Jika kamu ingin membangun brand yang benar-benar menonjol di pasar yang super kompetitif sekarang ini, kamu harus benar-benar bisa untuk memberikan pengalaman terbaik bagi konsumenmu.

Brandingmu sejatinya adalah lebih dari sebuah logo, strategi marketing, atau bagaimana cara kamu mendapatkan perhatian dari calon konsumen — ini adalah soal bagaimana kamu memperlakukan konsumenmu ketika kamu berhasil terkoneksi dengan mereka.

Reputasi yang kamu bangun, dan apa yang konsumen katakan soal brandmu kepada teman-teman mereka, adalah hal terpenting dalam membangun brand itu sendiri.

Inilah mengapa jika kamu ingin membangun brand yang bertahan dalam jangka waktu lama, kamu harus bisa menjadi superhero untuk konsumenmu, dan memberikan pengalaman terbaik bagi mereka ketika mereka membutuhkanmu.

Coba pikirkan hal ini. Hal apalagi yang lebih baik dari memberikan layanan terbaik kepada konsumenmu? Jika mereka merasa puas terhadap pelayanan dan pengalaman dari brand kamu, mereka akan memberikan rekomendasi kepada teman-teman mereka. Sekarang yang perlu kamu ingat adalah, pelayanan konsumen bukanlah sekedar interaksi dari satu departemen kepada konsumen saja.

Hal ini lebih besar dari itu. Jika kamu ingin memberikan pengalaman yang terbaik bagi konsumenmu, kamu harus mampu memberikan pelayanan terbaik dan konsisten tidak peduli konsumenmu berinteraksi dengan siapapun dalam perusahaanmu, entah itu tim sales, pelayanan konsumen, atau bahkan ketika berinteraksi di media sosial brandmu.

Carilah peluang untuk bisa meningkatkan pengalaman pelanggan dari dalam bisnismu. Apakah konsumen merasa bingung untuk bisa berbelanja melalui websitemu? Coba dirubah desain websitemu agar terasa lebih intuitif digunakan.

Apakah merepotkan konsumen ketika mereka ingin mengembalikan barang yang salah? Coba berikan label pengembalian barang yang jelas beserta instruksinya untuk mempermudah mereka.

Poinnya adalah, semakin baik kamu memberikan pengalaman kepada konsumen, maka semakin baik pula brandmu akan dikenal dimata mereka — sebagai brand yang sangat peduli terhadap konsumen, dan pada akhirnya nanti kamu akan semakin banyak mendapatkan konsumen.

Kamu tidak perlu membuang uang banyak untuk membangun brandmu secara efektif. Yang kamu butuhkan adalah kreativitas dan konsistensi dalam membangun brand.

Dan sekarang kamu sudah tahu, bagaimana caranya membangun brand dengan dana yang “murah”, dan kamu hanya perlu mengeksekusinya! Selamat membangun brand!

--

--

Allen Herlambang Julizar

I talk about branding, marketing, career growth, and self development. Let's connect on Linkedin: https://www.linkedin.com/in/allenherlambang/