Apa Tujuanmu Membangun Brand? — Part 2

Allen Herlambang Julizar
4 min readOct 16, 2019

Melanjutkan postingan sebelumnya tentang Apa Tujuanmu Membangun Brand-Part 1, saya akan menjelaskan beberapa contoh brand dari luar yang memiliki tujuan. Ingatlah, it’s all about purpose. Kamu akan memiliki brand yang lebih atraktif kepada konsumen dengan memiliki tujuan besar yang baik.

Beberapa contoh dibawah ini mungkin bisa menginspirasi kamu:

Dove

Dove merupakan sebuah contoh yang bagus tentang brand yang memiliki tujuan yang baik. Mengapa? Karena mereka memiliki sebuah tujuan yang lebih besar daripada hanya sekadar berjualan produk sabun dan kebersihan.

Dove menggunakan brandnya untuk membantu meningkatkan rasa percaya diri para wanita di seluruh dunia. Dove mampu mengenali permasalahan para wanita, yakni seringkali merasa tidak percaya diri atau memiliki low self esteem. Mereka mengkampanyekan real beauty dan girls self esteem yang pasti kamu dengan mudah mengenalinya.

Dove berusaha membantu para wanita untuk mendapatkan rasa percaya diri mereka terhadap kecantikan masing-masing pribadi. Mereka berusaha untuk mengkampanyekan bahwa setiap wanita adalah cantik apa adanya. Di media sosial, seringkali para wanita mengungkapkan ekspresi negatif mengenai penampilan mereka. Dove mendorong para wanita agar menggunakan media sosial untuk mengungkapkan perasaan positif tentang dirinya dan wanita lain.

Apakah langkah ini mampu memberi dampak terhadap peningkatan penjualan Dove? Tidak secara langsung. Tetapi langkah tersebut membuat Dove menjadi brand yang mudah terkoneksi dengan konsumen mereka. Itu merupakan sebuah tujuan besar yang baik, dimana semua orang, walaupun bukan konsumen secara langsung, dapat merasa setuju dengan tujuan Dove tersebut. Itu merupakan sebuah langkah yang sangat baik dari Dove untuk memberikan dampak yang baik kepada dunia selagi mengumpulkan keuntungan tentunya.

Starbucks

Howard Schultz, CEO dari Starbucks memang diketahui sebagai seorang pemimpin yang berkomitmen terhadap corporate responsibility. Tidak hanya memimpin perusahaan tersebut menjadi semakin bertanggung jawab terhadap hal-hal sosial, Howard Schultz juga membuat brand Starbucks mampu membuat hidup orang-orang menjadi lebih baik.

Melalui inisiatif CSR mereka, Starbucks menunjukkan komitmennya untuk melawan kelaparan, mendorong servis lebih baik, dan membantu menjaga lingkungan. Hal ini karena didorong oleh pengalaman hidup susah dimasa lalu Howard Schultz sendiri. Menyaksikan perjuangan ayahnya untuk bisa melalui hidup susah dan untuk membiayai keluarga mereka yang miskin di New York, menunjukkan kepada Howard Schultz bahwa bisnis yang dibangun bisa memberikan dampak yang jauh lebih positif kepada masyarakat daripada hanya sekadar mengejar profit semata.

Dampak dari program CSR yang dibuat Starbucks mempu menunjukkan contoh dari brand yang memiliki purpose. Hal seperti inilah yang seharusnya dilakukan bagi kita semua yang memiliki bisnis.

The Body Shop

Awalnya, Anita Roddick membangun The Body Shop sebagai jalan untuk membantu keluarganya agar bisa bertahan hidup. Tapi, hal ini segera berubah menjadi sesuatu yang lebih besar. Ketika perusahaannya ini berkembang, Anita mulai melihat bahwa bisnis yang dia lakukan ini harus bisa memberi dampak positif yang berarti bagi dunia.

The Body Shop adalah perusahaan kosmetik yang sepesialisnya adalah menjual produk-produk kosmetik berbahan alami, tanpa bahan-bahan kimia yang berbahaya, tidak seperti produk-produk kosmetik lainnya.

Moto The Body Shop adalah “Enrich, not exploit” yang berkomitmen untuk memperkaya dan menyuburkan people, product, dan planet. Inilah triple business bottom line.

Perusahaan ini memiliki beberapa tujuan yang mulia, diantaranya:

  • Membantu 40.000 orang yang memiliki masalah finansial untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak diseluruh dunia.
  • Memastikan 100% bahwa bahan-bahan kosmetik yang dipakai adalah alami dan bisa dilacak sumber bahan-bahan tersebut, serta mampu diolah secara berkesinambungan. Hal tersebut mampu melindungi sekitar 10.000 hektar hutan dan habitatnya.
  • Membangun bio-bridges, untuk membantu melindungi sekitar 75 juta m² habitat dan ekosistem, serta mengajak para komunitas yang bergerak dibidang lingkungan untuk mengelolanya.

Ini adalah beberapa tujuan dari The Body Shop yang ingin mereka capai. Mereka memiliki nilai-nilai tujuan yang sangat mendalam yang mampu mendorong kinerja bisnis mereka.

Apa kesimpulannya?

Apa yang kamu tangkap dari contoh-contoh brand diatas? Yang perlu kamu sadari, artikel ini sebenarnya bukanlah mengenai para brand tersebut.

Ini mengenai Anda dan brand kamu!

Yang perlu digaris bawahi adalah: Kamu tidak akan bisa mengembangkan brand kamu jika tidak bisa memberikan sesuatu yang mampu membuat audiens merasa terikat secara emosi, tidak merasa connect.

Identifikasilah terlebih dahulu mengenai tujuanmu membangun brand. Cari tahu hal apakah yang mampu membuat brand kamu layak untuk eksis. Find out what you truly stand for. Kemudian, cari tahu bagaimana caranya untuk mewujudkan tujuan ini dan komunikasikan kepada siapa saja brand kamu berinteraksi. Hal ini tidak hanya mampu untuk membantu kamu mendapatkan profit lebih, tapi juga mampu membantu brand kamu untuk mendapatkan tempat didunia bisnis yang lebih besar, serta terlebih lagi mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Jadi, bagi yang sedang membangun brand, tujuan mulia apa yang ingin dicapai dengan brand kamu?

--

--

Allen Herlambang Julizar

I talk about branding, marketing, career growth, and self development. Let's connect on Linkedin: https://www.linkedin.com/in/allenherlambang/